Kamis, 25 Juni 2009

Menjadi SAHABAT bagi MUSUH kita..


Tepat Pk. 12.00. Saatnya istirahat.
Pikiran saya sejenak terlepas dari urusan pekerjaan, yang dari hari ke hari semakin menarik dan terus bertambah tantangannya.
Namun niat untuk istirahat luar dalam, tak jua berhasil. Pikiran bawah sadar saya kembali merenungi tentang kehidupan yang selama ini saya jalani. Kepingan-kepingan kenangan masa lalu yang masih terekam dengan baik. Kenangan-kenangan yang membawa saya dalam posisi dan keadaan saat ini.

Kemarin.
Seorang sahabat saya yang lain, datang menegur saya di dunia maya ini. Lewat kecanggihan teknologi ini, kita bisa kembali bercengkerama dengan sahabat. Mulai dari sekedar melempar candaan sampai akhirnya sepotong curahan hati.

Sahabat saya bercerita tentang kehidupannya, tentang pahitnya hidup yang pernah dialami, tentang rintisan hidup, karir, cita dan cintanya. Sampai sesuatu mengganggu pikirannya yang mempengaruhi kesinambungan alam semesta kehidupannya. Seorang kawan yang ia percayai berubah seketika menjadi sesosok makhluk yang menggangu kehidupannya. Merusak tatanan alam sadarnya. Sesosok yang tidak rela melihat kebahagian hidupnya dan terus mengusik.

Musuh.
Saya rasa, tidak ada dari kita yang tidak mempunyai musuh. Disadari atau tidak. Kalau Anda langsung membantah, beruntung lah Anda karena merasa tidak memiliki musuh, berati Anda merasa hidup Anda baik-baik saja. Segeralah bersyukur. Tapi apakah Anda bisa menjamin, bahwa tidak ada yang memusuhi Anda? Mungkin tidak secara fisik, mungkin lebih ke praduga, perasaan, iri hati, kesal, benci, cemburu, dan lainnya....

Menanggapi curahan sahabat saya tadi, saya tidak banyak bisa memberi saran. Selain merasa belum kompeten sebagai konselor, lagian, siapa sih saya...? hehehe.
Saya hanya bisa membagi pengalaman saya, mengenai bagaimana saya menghadapi "musuh-musuh" saya. Orang-orang yang tidak mengenal saya dengan baik, namun bisa berasumsi tentang saya dengan banyak hal, sehingga berbagai rasa negatif menjalari darah dan sumsum mereka. Perasaan iri hati, kesal, dan lain-lain menggunung di hati mereka.

Kalau boleh sedikit berbagi, dengan tidak mengurangi rasa hormat dan sama sekali tidak ada unsur riya atau meninggikan diri, semata-mata hanya karena ingin berbagi, berbagi pengalaman dalam menghadapi hidup. Dengan harapan semoga bisa bermanfaat dan dapat menjadi pengalaman bagi kita semua, sehingga bisa lebih arif menghadapi hidup.

Intinya adalah, janganlah berburuk sangka terhadap musuh-musuh kita.
Balikkan pikiran dan hati kita menjadi rasa kasihan kepada mereka. Kasihan karena mereka dikabuti oleh perasaan-perasaan negatif tentang kita.
Yakinkan pada hati kita, bahwa mereka adalah orang yang harus kita kasihani, harus kira pedulikan, harus kita sayangi.
Dekati mereka, perhatikan mereka, pahami mereka dan sayangi mereka.
Tidak ada kekuatan yang lebih besar yang sanggup merubah dunia selain rasa sayang dan cinta. Berikan rasa ini pada mereka. Dan biarkanlah alam yang mengaturnya kemudian....


Terus terang, saya bisa bertindak demikian setelah menyaksikan serial tv favorit saya, kebetulan pada satu adegan ada seorang pebisnis sejati bernama Lionel Luthor sedang menasehati anaknya Lex, dengan untaian kata-kata :"Get Your Friend Close, Your Enemy CLoser".
Yang kemudian saya tahu, kata-kata intu berasal dari ucapan Sonny Corleone "The Godfather".

So.

Get Your Friend Close, Your Enemy Closer.
Done!

Have a BIG day....!!

Selasa, 23 Juni 2009

galeri




Dukung Taman Nasional Komodo dalam New7Wonders of Nature


Taman Nasional Komodo merupakan nominasi yang akan mewakili Indonesia pada live vote tahap ke-2. Tahap ini akan berlangsung sampai dengan tanggal 7 Juli 2009 untuk menentukan 77 nominasi yang akan lolos ke tahap ke-3.

Pada tahap ke-2 ini proses live vote akan dimulai dari awal, sehingga teman-teman yang telah menggunakan e-mailnya pada tahap ke-1 dapat kembali menggunakan e-mail yang sama untuk melakukan vote pada tahap ke-2. (sekedar saran buat account e-mail lebih dari satu untuk dapat melakukan vote lebih dari satu kali).

Tunggu apalagi.. vote untuk Taman Nasional Komodo sebanyak-banyaknya.. sekarang
saatnya berbuat sesuatu yang "NYATA" untuk mengharumkan nama INDONESIA!

http://www.new7wonders.com/natur

For further inquiries & co-operation oppotunities:

Official Supporting Committee for Komodo National Park (N7W Campaign)

Directorate General of Marketing
Ministry of Culture & Tourism
Republic of Indonesia
Sapta Pesona Bldg 10th Fl.
Jl. Medan Merdeka Barat No.17
Jakarta 10110
Ph: +62 21 3838347
+62 21 3838361
+62 21 3838323
Fax: +62 21 3867589
e-mail:
- komodo.committee@indonesia.travel
- myindonesia.admin@gmail.com
website: www.indonesia.travel

Vote at
http://vote4komodo.indonesia.travel

Senin, 22 Juni 2009

Selamat Ulang Tahun Jakarta Ku......


Jakarta hari ini ulang tahun yang ke 482, Bisa dibilang Jakarta adalah salah satu kota tertua di Indonesia dan juga kalau dilihat dari perkembangannya juga sangat pesat jika dibanding Jakarta 50 tahun yang lalu ataupun Kota-kota lain yang ada di Indonesia.

Namun diluar itu semua problematika yang menghambat kota ini juga makin banyak, mulai dari Banjir, Kemaceta lalu lintas yang dari hari ke hari semakin menggila, Tingkat penganguran & Kriminalitas yang semakin meningkat hingga masyarakatnya yang mulai kehilangan sopan santun.

Sebagai salah seorang Warga yang tinggal di Jakarta dan Mengais Rezeki di Jakarta, Gw hanya bisa berharap semoga PEMDA DKI bisa mengatasi semua hal ini, walau gak penuh sesuai harapan tapi minimal Pihak yang terkait bisa menjadikan Jakarta ku ini menjadi sebuah kota megapolitan yang Indah, Ramah dan Bersahaja.

Selamat Ulang Tahun Jakarta ….. Semoga semakin baik dikemudian hari

Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia


Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960

Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.

Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).

Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.

Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu.

Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).

Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.

Kelahiran Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu :

  1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
  2. Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
  3. Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA
  4. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.

Gerakan Pramuka Diperkenalkan

Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya.

Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian.

Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang.

Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.

Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.

Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.

Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.

Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai.

Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka

Sejarah Kepramukaan Sedunia

Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.

Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau.

Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.

Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.

Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).

Tahun 1924 Jambore II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark

Tahun 1929 Jambore III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris

Tahun 1933 Jambore IV di Godollo, Budapest, Hongaria

Tahun 1937 Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda

Tahun 1947 Jambore VI di Moisson, Perancis

Tahun 1951 Jambore VII di Salz Kamergut, Austria

Tahun 1955 Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris

Tahun 1959 Jambore IX di Makiling, Philipina

Tahun 1963 Jambore X di Marathon, Yunani

Tahun 1967 Jambore XI di Idaho, Amerika Serikat

Tahun 1971 Jambore XII di Asagiri, Jepang

Tahun 1975 Jambore XIII di Lillehammer, Norwegia

Tahun 1979 Jambore XIV di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan

Tahun 1983 Jambore XV di Kananaskis, Alberta, Kanada

Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract Scout Park, Australia

Tahun 1991 Jambore XVII di Korea Selatan

Tahun 1995 Jambore XVIII di Belanda

Tahun 1999 Jambore XIX di Chili, Amerika Selatan

Tahun 2003 Jambore XX di Thailand

Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.

Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.

Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.

Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.

Riwayat Hidup Boden Powell


Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal ketika Stephenson masih kecil. Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya :
  • Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak ibunya.
  • Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lainnya
  • Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik, bersandiwara, berolaraga, mengarang dan menggambar sehingga disukai teman-temannya
  • Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
  • Terkepung bangsa Boer di kotaMafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.
  • Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.

Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi Tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.

William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.

Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.

Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.